Doa supaya warung atau toko laris


Arab-Latin: Rabbanā innaka jāmi'un-nāsi liyaumil lā raiba fīh, innallāha lā yukhliful-mī'ād
Artinya "Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya". Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.
Caranya : ayat tersebut di baca 7 kali bersama doa ini :
"ALLAHUMMAJMA'ALAA TIJAAROTII WA BIDHOO'ATIL MUSYTARIINA WAL MUSYTARIYAATI BIS SIROO-I
Amalan tersebut dibaca setelah selesai shalat lima waktu ,Insya allah ayat tersebut mempunyai khasiat untuk membuat dagangan menjadi laris dan pembeli akan datang silih berganti sehingga rezeki anda pun lancar "Amiin"
Tetapi jangan lupa juga untuk tidak melupakan ikhtiar usaha lahir seperti kejujuran,jangan curang dalam menjual barang dan sebagainya.

Dan mengikuti anjuran Rosulullah saw tentang jual beli sebagaimna diterangkan dalam hadits :
Dari Hakim bin Hizam radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَفْتَرِقَا فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِى بَيْعِهِمَا وَإِنْ كَتَمَا وَكَذَبَا مُحِقَتِ الْبَرَكَةُ مِنْ
بَيْعِهِمَا
Penjual dan pembeli masing-masing memiliki hak pilih (khiyar) selama keduanya belum berpisah. Bila keduanya berlaku jujur dan saling terus terang, maka keduanya akan memperoleh keberkahan dalam transaksi tersebut. Sebaliknya, bila mereka berlaku dusta dan saling menutup-nutupi, niscaya akan hilanglah keberkahan bagi mereka pada transaksi itu” (HR. Bukhari 2079 dan Muslim 1532).

An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi 9. ,
“Sembilan dari sepuluh pintu rezeki ada dalam perdagangan”

Dan inilah kiat-kiat agar jualan berkah serta laris manis
1. Niat karena Allah Ta'ala
Diniatkan karena Allah SWT (Lillahi Ta’ala)
“Sesungguhnya amal perbuatan tergantung pada niat, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan yang ia niatkan. Barangsiapa yang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya maka ia akan mendapat pahala hijrah menuju Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang ingin diperolehnya atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka ia mendapatkan hal sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
2.Jujur dalam jual beli
“Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang merugikan, dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi ini dengan membuat kerusakan.” (QS. AsySyu’araa: 181-183)
“Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.” (QS. Ar Rahmaan:9)
“Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil”. (QS. Al An’aam: 152)
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:“Sesungguhnya para pedagang (pengusaha) akan dibangkitkan pada hari kiamat sebagai para penjahat kecuali pedagang yang bertakwa kepada Allah, berbuat baik dan jujur.” (HR. Tirmidzi)
3. Menjual barang yang berkualitas
Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir radhiyallahu ‘anhu, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, tidak halal bagi seorang muslim untuk menjual barang yang ada cacatnya kepada temannya, kecuali jika dia jelaskan. (HR. Ibn Majah)
4.Mengambil untung sewajarnya
,Allah swt berfirman :
“Barangsiapa yang menghendaki keuntungan akhirat, akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya, dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan dunia, Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu kebahagiaan pun di akhirat .” (QS. Asy-Syuraa: 20)
5. Tidak berjanji berlebihan
Diriwayatkan dari ‘Abdurrahman bin Syibel bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Para pedagang adalah tukang maksiat”. Diantara para sahabat ada yang bertanya: “Wahai Rasulullah, bukankah Allah telah menghalalkan jual-beli?”. Rasulullah menjawab: “Ya, namun mereka sering berdusta dalam berkata, juga sering bersumpah namun sumpahnya palsu”. (HR. Ahmad)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sumpah itu melariskan barang dagangan, akan tetapi menghapus keberkahan”
6.Saling menguntungkan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah dua orang yang berjual-beli berpisah ketika mengadakan perniagaan kecuali atas dasar suka-sama suka. (HR. Ahmad).
"Sesungguhnya perniagaan itu hanyalah perniagaan yang didasari oleh rasa suka sama suka". (HR. Ibnu Majah)
7. Menjual barang miliknya sendiri
Hakim bin Hizam pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam: “Wahai Rasulullah, ada seseorang yang mendatangiku seraya meminta kepadaku agar aku menjual kepadanya barang yang belum aku miliki, dengan cara terlebih dahulu aku membelinya untuknya dari pasar?” Rasulullah menjawab : “Janganlah engkau menjual sesuatu yang tidak ada padamu .” (HR Abu Daud, Ibnu Majah, Tirmidzi dan Nasai)
8. Tidak melakukan penipuan
Diriwayatkan dari Abu Huraira ra: Rasulullah pernah melewati setumpuk makanan, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalamnya, kemudian tangan beliau menyentuh sesuatu yang basah, maka pun beliau bertanya, “Apa ini wahai pemilik makanan?” Sang pemiliknya menjawab, “Makanan tersebut terkena air hujan wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Mengapa kamu tidak meletakkannya di bagian makanan agar manusia dapat melihatnya? Ketahuilah, barangsiapa menipu maka dia bukan dari golongan kami.” (HR. Muslim)
9. Tidak menimbun Barang
Diriwayatkan dari Ma’mar bin Abdullah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seseorang melakukan penimbunan melainkan dia adalah pendosa.” (H.r. Muslim)
10. Bersikap ramah, santun dan selalu tersenyum kepada pembeli
juga merupakan cara berdagang Rasulullah SAW. Apabila kita bisa bersikap baik dengan pembeli, maka pembeli pasti juga senang. Sebaliknya jika kita menunjukkan wajah judes dan cemberut tentu pembeli akan malas dan kabur, tidak akan membeli di tempat kita lagi.
11.Tidak menjual barang haram
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Perdagangan khomr telah diharamkan” (HR. Bukhari)
”Sesungguhnya bila Allah telah mengharamkan atas suatu kaum untuk memakan sesuatu, pasti Ia mengharamkan pula hasil penjualannya.” (HR Ahmad)
12. Jangan menjelek-jelekan dagangan orang lain
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda , “Janganlah seseorang diantara kalian menjual dengan maksud untuk menjelekkan apa yang dijual orang lain” (HR. Muttafaq Alaih)
13.Segerakan memberi upah karyawan
Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Berikan kepada seorang pekerja upahnya sebelum keringatnya kering.” (HR. Ibnu Majah)
1 4. Jangan putus asa
Allah Ta’ala berfirman: “Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.”(QS. Yusuf: 87)
15.Tidak melupakan ibadah
Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (QS.Al Jumu’ah :9-10)
Itulah beberapa poin ,supaya usaha sukses dan berkah
Sekarang kita kembali ke ayat yang diatas ;
Ayat ini adalah penyempurna perkataan orang-orang yang mendalam ilmunya, yaitu mengandung kepercayaan terhadap kebangkitan, pembalasan dan keyakinan yang sempurna, dan bahwasanya Allah pasti menunaikan janjiNya. Dan itu semua mengharuskan adanya amal dan persiapan untuk menghadapi hari tersebut, karena beriman kepada Hari Kebangkitan adalah asas dari kebaikan hati, dasar dari keinginan kepada kebaikan dan kekhawatiran dari kejahatan, di mana kedua hal itu adalah pondasi dari segala kebajikan.
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
Tujuan dari do'a ini adalah menjelaskan bahwa hati mereka tertuju kepada akhirat. Oleh karena itu, mereka meminta keteguhan di atas hidayah agar memperoleh pahalanya. Pada beberapa ayat di atas, Allah Subhaanahu wa Ta'aala memuji orang-orang yang ilmunya mendalam dengan tujuh sifat yang merupakan tanda kebahagiaan:
1. Ilmu, sebagai sarana yang menyampaikan mereka kepada Allah
. 2. Ilmunya yang mendalam.
3. Beriman kepada semua kitab dan mengembalikan ayat yang mutasyabihat kepada ayat yang muhkamat.
4. Meminta kepada Allah ampunan dan keselamatan dari musibah yang menimpa orang-orang yang tersesat
. 5. Mereka mengakui nikmat hidayah yang diberikan Allah.
. 6. Mereka meminta kepada Allah rahmat-Nya yang mengandung keberhasilan memperoleh kebaikan dan terhindar dari keburukan. Mereka bertawassul dengan nama-Nya Al Wahhab.
7. Keimanan dan keyakinan mereka yang mendalam kepada hari kiamat dan rasa takut mereka kepada hari itu sehingga membuahkan amal.
Baca juga :
Wirid untuk memanggil Uang
Cara melipatgandakan penghasilan
Doa ketika di timpa kesulitan
Kunjungi blogku yang lain:
Kumpulan nasihat hikmah dari Kitab / Buku pelajaran Pesantren :
nasihathikmah19.blogspot.com

Posting Komentar

Ulasan pengunjung

Lebih baru Lebih lama