Cara mencapai karunia Allah


gotansar.blogspot.comMujahadah adalah berusaha keras dan bersungguh-sungguh dalam perjuangan serta sebagai amalan baik lahir maupun batin.Tujuannya untuk mencapai karunia Allah..Karunia itu bisa berupa Mahabtah,Ilmu Mukasyafah,Musyahadah,dan yang terakhir mencapai maqom
ma'rifattullah.Jika seseorang telah mencapai maqom ini ,maka daya batinnya dapat diberdayakan secar maksimal.
Kata mujahadah diambil dari ayat-ayat al-Qur'an;
"Mereka yang bersungguh-sungguh di jalan Kamiakan Kami Tunjukan kepada mereka jalan-jalan Kami."(QS Al-AnKabut 69)
Didalam ayat alQur'an yang lain diterangkan :Hendaknya dalam setiap sikap dan perilaku haruslah benar-benar di hiasi ahlak yang mulia,menguntungkan bagi diri sendiri dan orang lain.Perlahan-lahan didalam jiwa akan terbentuk suatu kearifan .Sehingga muncullah sinar Musyahadah (penyaksian).Ustadz Abu ali ad-daqaq berkata;'Barangsiapa menghiasi mata batinnya dengan Musyahadah .Ketahuilah bahwa seseorang yang dalam awal perjuangan hidupnya tidak pernah mengalami mujahadah ,tentu tidak akan mendapati cahaya penerang mata batinnya.
Al-qazaz memberi teori tentang mujahdah (bersunguh-sungguh)dalam menempuh jalan menuju kebenaran .Ia menyederhanakan menjadi tiga hal :
-Bersungguh-sungguh menahan lapar.
-Bersungguh-sungguh menjaga tidur
- Bersungguh-sungguh menjaga lisan
Mujahadah di bangun diatas tiga hal ;
- Hendaknya engkau tidak makan kecuali benar-benar butuh (lapar)-Tidak akan tidur kecali sangat nagntuk sekali.
- Tidak bicara kecuali benar-benar terdesak(mengharuskan). Ibrahim bin Adham berkata L
"Seseorang tidak akan mampu memiliki ketajaman mata batin jika tidak mampu mengatasi enam rintangan .:
1.Menutup pintu nikmat dan membuka pintu kesulitan
2. Menutup pintu kemuliaan dan membuka ppintu kehinaan
3. Menutup pintu istirahat dan membuka pintu perjuangan
4 Menutup pintu tidur membuka pintu keterjagaan
5. Menutup pintu kaya dan membuka pintu kefakiraan
6. Menutup pintu angan-angan dan membuka pintu persiapan kematian.
Menutup pintu nikmat maksudnya ;bahwa seseorang yang ingin membuka indra ke enam
.Janganlah membutru kesenangan duniawi belaka .Jangan pula memanjakan diri dengan kenikmatan-kenikmatan.Karena kenikmatan itu menumpulkan akal dan pikiran menjadi terpacu.Seseorang akan cerdas dalam berfikir.Didalam kesulitan ,seeorang dapat berma'rifat (arif0 dalam menemukan takdir dan kekuasaan Allah terhadap nasibnya. Sesseorang yang ingin mendapatkan ketajaman mata hati ,harus pula mesampingkan kemuliaan dan membuka kehinaan .karena merasa memiliki jabatan yang tinggi ,maka hawa nafsu ingin mendapat pujian dan sanjungan .Padahal keinginan yang demikian itu dapat membutakan mata hati dan merupakan penyakit jiwa.(Mukasyafatul Qullub)

Posting Komentar

Ulasan pengunjung

Lebih baru Lebih lama